Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Konstektual

Suci Yuniati

Abstract


Pembentukan karakter siswa sesungguhnya sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, namun fungsi dan tujuan pendidikan nasional seolah-seolah gagal dilaksanakan. Salah satu gagalnya penerapan tujuan dan fungsi pendidikan nasional dapat dilihat dari kondisi pendidikan di sekolah saat ini yang cenderung mengembangkan aspek kognitif siswa, dimana aspek selain kognitif seperti afektif kurang mendapat perhatian. Hal ini menyebabkan rendahnya karakter positif siswa yang menyebabkan adanya tawuran antar siswa, penggunaan narkoba, pergaulan bebas, penuturan bahasa yang buruk, tidak santun, suka melangkar aturan, egois, pornografi yang terjadi dikalangan siswa, dan lain sebagainya. Melihat fenomena tersebut di atas maka perlu adanya penerapan pendidikan karakter, pendidikan karakter di sekolah dapat dikembangkan melalui pengalaman belajar dan proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri siswa. Pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dilaksanakan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Pendidikan karakter diberikan secara terpadu melalui pengenalan nilai-nilai, fasilitas kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku siswa sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran matematika, selain menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikan perilaku. Nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah berfikir kritis dan logis, rasa ingin tahu, toleransi, bertanggung jawab, mandiri, kreatif, jujur, menghargai karya dan prestasi orang lain, dan disiplin. Kegiatan pembelajaran matematika dalam kerangka pengembangan karakter siswa dapat menggunakan berbagai pendekatan. Diantaranya pendekatan kontekstual sebagai konsep belajar dan mengajar yang membantu guru dan siswa mengaitkan antara materi yang diajarkan, dengan situasi dunia nyata. Sehingga, siswa mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan siswa. Dengan begitu, siswa memiliki hasil yang komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif tetapi pada tataran afektif serta psikomotor.

Keywords


Pendidikan Karakter; Pendekatan Kontekstual.

Full Text:

PDF

References


Aprudin. 2011. Penerapan Pembelajaran Kontekstual, Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual. Blogspot: diakses tanggal 9 Juni 2012.

Budimansyah, Darsim. 2010. Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Bukit, Seriwati. 2012. Pendidikan Karakter. Medan: Kementerian Agama.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Balitbang.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Permendiknas

Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogjakarta: PT Citraaji Parama.

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.




DOI: https://doi.org/10.24256/jpmipa.v2i1.101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats