Investigasi Dalam Proses Pembelajaran Matematika
Abstract
Di Inggris istilah investigasi (penyelidikan) mulai muncul di kancah pembicaraan para guru sejak diterbitkannya laporan Cockcroft pada tahun 1982 yang menyatakan bahwa pengajaran matematika harus melibatkan aktivitas-aktivitas berikut: Eksposisi atau pemaparan guru (exsposition); Diskusi di antara siswa sendiri, ataupun antara siswa dengan guru (discussion); Kerja praktek (practical work); Pemantapan dan latihan pengerjaan soal (consolidation); Pemecahan masalah (problem solving); Penyelidikan (investigation). pemecahan masalah merupakan kegiatan memusat (convergent activity) dimana para siswa harus belajar mencari penyelesaian yang sudah jelas arahnya, sedangkan investigasi adalah suatu kegiatan menyebar (divergent activity) dimana para siswa lebih diberikan kesempatan untuk memikirkan, mengembangkan, dan menyelidiki hal-hal yang menarik yang mengusik rasa keingintahuan mereka.
Keywords
Investigasi; Pembelajaran; Matematika.
Full Text:
PDFReferences
Bastow, B. Hughes, J. Kissane, B. & Randall, R. (1984). 40. Investigational Works. Perth: MAWA.
_________________. (1986). Another 20 Investigational Work. Perth: MAWA.
Evans, J. (1987). Investigations, the state of the art. Mathematics in school. January, hal.27-30
Kissane, B.V. (1988). Mathematical investigation: Descriptions, Rationale, and Example. Mathematics Teacher 81 (7), pp 520-522.
Mottershead, L. (1985). Investigations in Mathematics. Great Britain: Basil Blackwell.
DOI: https://doi.org/10.24256/jpmipa.v3i2.235
Article Metrics
Abstract view : 137 timesPDF - 106 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats