DAMPAK COCOA LIFE TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PETANI KAKAO DI KABUPATEN PINRANG (Studi Kasus Pada Petani Kakao di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang)

Authors

  • Tsalis Kurniawan Husain Universitas Muslim Indonesia
  • Iskandar Hasan
  • Nur Arabiah Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24256/dinamis.v6i1.3884

Keywords:

Kakao, Cocoa Life, Produksi, Pendapatan, Kelayakan.

Abstract

Tujuan penelitian ini: (1) Mendeskripsikan proses penerapan program Cocoa Life di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, (2) Menganalisis produksi dan pendapatan petani kakao selama program Cocoa Life (3) Menganalisis kelayakan usahatani kakao selama program Cocoa Life. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2022 di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang. Penentuan sampel dilakukan purposive sampling method untuk memilih 3 orang pengurus kelompok tani dan simple random sampling method  untuk memilih 5 anggota kelompok tani, diperoleh 8 sampel yang mewakili kelompok. Jumlah seluruh sampel 32 orang, informan yang dipilih 1 orang pelaksana Cocoa Life. Penelitian ini menggunakan matode analisis deskriptif, analisis produksi pendapatan dan kelayakan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Penerapan Program Cocoa Life terdiri dari: praktik pertanian menambah pengetahuan petani, praktik pertanian menambah produktivitas, penerapan kewirausahaan, praktik pelibatan generasi muda dan praktik pertanian menjaga lingkungan, (2) Analisis produksi pendapatan responden di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang menunjukkan produksi rata-rata responden sebelum program Cocoa Life adalah 288,5 kg/petani atau 233,1 kg/ha. Produksi rata-rata responden setelah program Cocoa Life 677,7 kg/petani atau 547,6 kg/ha, pendapatan rata-rata responden sebelum program Cocoa Life Rp. 5.770.000/responden atau Rp. 4.662.000/ha. Pendapatan rata-rata responden setelah program Cocoa Life Rp. 18.297.900/responden atau Rp. 14.785.200/ha (3). Analisis kelayakan usahatani kakao sebelum program Cocoa Life 3,7, artinya jika biaya usahatani kakao responden sebesar Rp 1, maka akan memperoleh penerimaan sebesar 3,7 dan analisis kelayakan usahatani kakao setelah program Cocoa Life 9,1, artinya jika usahatani kakao dalam memproduksi kakao mengeluarkan biaya sebesar Rp 1, maka akan memperoleh penerimaan sebesar 9,1.

References

Asmayanti, 2017. Cocoa Life Dukung Kesejahteraan Komunitas Petani Kakao di Indonesia Melalui Program Pemberdayaan Holistik. Berita Pers. www.mondelezinternational.com. Jakarta. Diakses 25 Desember 2021.

Asrul, L. O. M. 2019. Cerita di Balik Rendahnya Produksi Kakao Sulsel. m.antaranews.com. Diakses 25 Desember 2021.

A. Heril Amalia. 2019. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Kakao Rakyat di Desa Tassipi Kecamatan Amali Kabupaten Bone. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Kakao Indonesia. Jakarta. Badan Pusat Statistik.

Eka Yonavilbia. 2017. Petani Kakao Pinrang Dapat Pendampingan. Info Publik. Pinrang.

Glorya, M.J dan Nugraha, A. 2019. Inisiatif Sektor Swasta untuk Meningkatkan Produktivitas Kakao, Kopi dan Karet di Indonesia. Jakarta. Center For Indonesia Policy Studies: Jakarta.

Manalu, R. 2018. Pengolahan Biji Kakao Produksi Perkebunan Rakyat untuk Meningkatkan Mendapatkan Petani. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Vol. 9 No.2 Tahun 2018. Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu IPTEK(PAPPIPTEK)-LIPI, Indonesia.

Profil Kecamatan Lembang. 2021. Kecamatan Lembang Dalam Angka. Kabupaten Pinrang.

Rahim ABD dan Hastuti DHD. 2008. Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonomik Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasa Analisis Cobb-Douglas. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2023-04-17

Issue

Section

Articles

Citation Check