Strategi Penguatan Kemandirian Belajar Peserta Didik Pada Madrasah Aliyah Berbasis Pesantren

Authors

  • Sukarman Sukarman UIN Salatiga, Indonesia
  • Imam Sutomo UIN Salatiga, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24256/iqro.v7i1.4869

Keywords:

strategi, kemandirian belajar, pondok pesantren

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) strategi MA Tahfidhul Qur'an Sebagai Surkati dalam penguatan pembelajaran mandiri siswa, 2) strategi MA Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang dalam penguatan pembelajaran mandiri siswa, 3) peran guru MA Tahfidhul Qur'an Sebagai Surkati Salatiga dan MA Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang dalam penguatan pembelajaran mandiri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Kepala Madrasah, wakil kepala Madrasah, guru dan dokumen KTSP MA AS Surkati Salatiga dan MA Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) strategi MA Tahfidhul Qur'an Sebagai Surkati Salatiga dalam penguatan karakter belajar mandiri siswa adalah dengan memberikan kesadaran kepada guru untuk menerapkan pembelajaran yang dapat memperkuat karakter belajar mandiri siswa, memberikan kesadaran kepada siswa tentang pentingnya belajar. Esteblish tujuan dan target pembelajaran, memberikan tugas yang terukur, mengedukasi kebiasaan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengatur kegiatan kemahasiswaan yang diatur dan menyediakan berbagai fasilitas untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam belajar. 2) strategi MA Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang dalam penguatan self regulated learning siswa adalah melakukan pembekalan, pembinaan rutin dan pemberian pelatihan bagi guru. Strategi yang terkait dengan mahasiswa adalah memberikan kesadaran dan pengertian, memberikan motivasi, mendidik pembiasaan bagi mahasiswa dan menyediakan sarana yang memadai untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam belajar. 3). Peran guru di MA AS Surkati Salatiga dan MA Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang dalam penguatan self regulated learning siswa sebagai model, sebagai motivator, monitoring dalam metode pembelajaran dan outcome pembelajaran siswa serta menerapkan pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran yang dapat memperkuat self regulated learning siswa.

References

Aini, P. N., & Taman, A. (2012). Pengaruh Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Akuntansi, 10(1).

Arifin, A. (2021). Wawancara Guru.

Basila, C. L., & Yan. (2016). Academic perfomance in college online courses: The role of self regulated learning, motivation and academic self –efficacy.

Chakim, L. (2021). Wawancara guru.

Damarsani, D. G. (2021). Wawancara guru.

Enung, F. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Pustaka Setia.

Isroi, A. L. (2001). Wawancara guru.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kholil, M. (2021). Wawancara Guru.

Organitation for Economic Co-Operation and Development (OECD), (2019).

Perpusnas. (2001). Rakornas Bidang Perpustakaan.

Purwoko. (2021). Wawancara guru.

Rokhim, K. N. (2021). Wawancara guru.

Sa’dullah, M. (2021). Wawancara guru.

Suratman. (2001). Wawancara Guru.

Suyatman. (2021). Wawancara guru.

Tahar, & Enceng. (2006). Hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 7(2), 91–101.

Unesco. (2020). Unesco.

Downloads

Published

2024-07-02

Issue

Section

Articles

Citation Check