REVITALISASI TRADISI MASSOLO PADA UPACARA KEMATIAN DI DESA BAEBUNTA (DALAM PERSPEKTIF DAKWAH)

Authors

  • Muhazzab Said Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24256/pal.v2i2.123

Keywords:

Da'wah, Massolo', Tradition, Death Ceremony

Abstract

In the social sciences, tradition is defined as customs, religious rituals, and sacred ceremonies of a particular group of people. Massolo' in Baebunta is indeed a habit, customs, even can be said religious rituals performed on every death of a family member. Based on the purpose and usefulness, massolo tradition 'is a positive thing, because in it there are elements of help to help each other as long as the action is based on sincere intention and not forced. But whatever the motive, the massolo’ tradition needs to be revitalized, straightened and preserved.

References

Agus, Bustanuddin, Agama Dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi

Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid, Essai-Essai Agama, Budaya dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental, Bandung: Mizan, 2001.

Badan Pusat Statistik & Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Luwu Utara, Luwu Utara Dalam Angka. Masamba: BPS Kabupaten Luwu Utara, 2013.

...................., Kecamatan Baebunta Dalam Angka. Masamba: BPS Kabupaten Luwu Utara, 2012.

Bungin, Burhan (Ed), Metodologi Penelitian Kualitatif . Cet. IV; Jakarta: Prenada Media Group, 2010.

Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Karya Toha Putra, 2002,.

Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Perdaban Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanausiaan, dan Kemodrenan, Cet.IV, Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 2000).

Rahimin, et.al, Harmonisasi Agama dan Budaya di Indonesia Cet. I; Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2009.

Downloads

Published

2018-08-20

Citation Check