Improvisasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa Transisi
DOI:
https://doi.org/10.24256/iqro.v3i2.1685Keywords:
Transition period, improvisation, Islamic Religious Education, StudentAbstract
Abstract
This article was written to explain the importance of improvising learning during the transition period. The transition period brings changes in all lines of human life, including in the field of education. Educational institutions need to organize interesting learning and creations for students. The effort made is learning improvisation. In learning Islamic Religious Education, teachers need to improvise learning so that teaching materials are accepted by students easily. This article aims to review various improvisations that can be carried out by education providers. This thought writing uses the literature method with a qualitative descriptive analysis approach. The results of this study emphasize; 1) Islamic Religious Education means the concept of religious teachings that every student needs to learn, 2) Islamic Religious Education material should be made attractive during the transition period, and 3) Learning Islamic Religious Education requires the meaning of evaluation which is oriented towards the study and analysis of the teaching and learning process. The conclusion of this article that learning improvisation can be carried out by; 1) Packaging the material simply, 2) Providing learning feedback, and 3) Confirming the learning process of students.
Â
Keywords : Transition period, improvisation, Islamic Religious Education, Student
Â
Â
Abstrak
Tulisan pikiran ini dibuat untuk menjelaskan pentingnya improvisasi pembelajaran pada masa transisi. Masa transisi membawa pengaruh perubahan bagi semua lini kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Lembaga pendidikan perlu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan kreasi bagi peserta didik. Upaya yang dilakukan adalah improvisasi pembelajaran. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, guru perlu melakukan improvisasi pembelajaran agar materi ajar diterima peserta didik dengan mudah. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas berbagai improvisasi yang dapat dilaksanakan oleh penyelenggara pendidikan. Tulisan pikiran ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan kualitatif analisis deskripsi. Hasil dari kajian ini menekankan pada; 1)Pendidikan Agama Islam bermakna pada konsep ajaran agama yang perlu dipelajari oleh setiap peserta didik, 2)Materi Pendidikan Agama Islam hendaknya dibuat menarik pada masa transisi, dan 3)Pembelajaran Pendidikan Agama Islam mensyaratkan makna evaluasi yang berorientasi pada kajian dan analisis dari proses belajar mengajar. Kesimpulan tulisan ini improvisasi pembelajaran dapat dilaksanakan dengan; 1)Mengemas materi dengan sederhana, 2)Memberikan feed-back pembelajaran, dan 3) Mengonfirmasi proses belajar mengajar peserta didik.
Â
Kata Kunci : Masa transisi, Improvisasi, Pendidikan Agama Islam, Peserta didik
References
Akbar, Zarina. “Program Peningkatan Keterlibatan Orang Tua Melalui Kegiatan Seni Pada Anak Usia Dini.†Jurnal Sarwhita 14, no. 1 (2017): 54.
Badaruddin, Achmad. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Klasikal. Jakarta: Abe Kreatifindo, 2017.
Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2006.
Das, St.Wardah Hanafie, Muh.Syakir, and Juliadi. “Formulasi Pembelajaran PAI Dan Implikasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di SMA Negeri 10 Enrekang.†Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam 17, no. 2 (2019): 176.
Fatimah, Ima Frima, Nurwadjah Ahmad EQ, and Andewi Suhartini. “Konsep Tujuan Hidup Manusia: Tinjauan Teologis Dalam Pendidikan Islam.†Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 8, no. 1 (2020): 6.
Indrawari, Karliana, and Sayyid Habiburrahman. “Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Dengan Metode Al-Qur’an Tematik.†Jurnal Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 17, no. 1 (2019): 22.
Leonard. “Kajian Peran Konsistensi Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika.†Jurnal Formatif 3, no. 2 (2013): 100.
Majir, Abdul. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Abad 21. Yogyakarta: Deepublish, 2020.
Maulidah, Didah, Nurjanah, and Saepul Millah. “Motivasi Siswa Mengikuti Pembelajaran Di Madrasah Diniyah.†Jurnal Penelitian Pendidikan Islam2 4, no. 2 (16AD): 2.
Mufid, Fathul. “Spiritual Teaching Dalam Membentuk Karakter Siswa Di SMK Islam Tsamaratul Huda Tahunan Jepara.†Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 11, no. 2 (2016): 255.
Murtopo, Bahrun Ali. “Manajajemen Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Keluarga Muslim.†Awlady: Jurnal Pendidikan Anak 3, no. 2 (2017): 79.
Nurulloh, Endang Syarif. “Pendidikan Islam Dan Pengembangan Kesadaran Lingkungan.†Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, no. 2 (2019): 243.
Prayitno. Dasar Teori Praksis Pendidikan. Jakarta: Gramedia, 2009.
R, M. Dahlan. “Pembentukan Pribadi Unggul Melalui Realisasi Ajaran Agama Dalam Keseharian Remaja Terpelajar.†Edukasi Jurnal: Jurnal Pendidikan Islam 9, no. 1 (2020): 89.
Ramadhan, Syahri. “Evaluasi Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qayyim Putri Yogyakarta.†Jurnal Al-Thariqah 2, no. 1 (2017): 45.
Rusman. Belajar & Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2017.
Sulthani, Dinil Abrar. “Learning Strategy of Islamic Education in Upgrade of Learning Quality.†Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 1 (2017): 147.
Syarif, M.Zainul Hasani. Agama & Perubahan Sosial; Signifikansi Pendidikan Islam Sebagai Stabilisator-Dinamisator. Jakarta: Publica Institute, 2020.
Syukri, Icep Irham Fauzan, Soni Samsu Rizal, and M. Djaswidi Al Hamdani. “Pengaruh Kegiatan Keagamaan Terhadap Kualitas Pendidikan.†Jurnal Penelitian Pendidikan Islam2 7, no. 1 (2019): 18.
Tambak, Syahraini. “Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.†Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan 12, no. 1 (2015): 12.
Trilestari, Asti. “Pembelajaran Seni Tari Dari Praktik Menuju Teori Di Sekolah Dasar Kelas TInggi.†In Pengantar Pendidikan Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, 241. Jawa Barat: Edu Publisher, 2020
This is an open access article under the 