Dinamisasi Hukum Islam, Analisis Fatwa MUI Masa Pandemi Covid 19
DOI:
https://doi.org/10.24256/pal.v6i2.2264Keywords:
Dynamization, Islamic Law, MUI Fatwa, Pandemic.Abstract
Abstract[English]:
A phenomenon in society regarding the mechanism of worship during the Covid-19 outbreak motivates this article. The pros and cons in the practice of prayer deserve attention because it leads to physical friction. The method used in this research is content analysis, namely analyzing the decisions issued by the MUI relating to worship during the Covid-19 period. As for the result, the fatwa issued by the MUI through a mechanism that complies with the rules of istinbat of law comprehensively, starting from legal sources and methods of deciding by deliberation and considering the situation and conditions based on maqashid al-syari'ah. This study comprehensively examines the MUI's decision on the mechanism for carrying out worship during the pandemic and the 'illat of law behind it. This research also serves as an informative and educative means of legal flexibility in Islam and its application. The next researcher can examine the quality of the hadith that is used as an argument by the MUI fatwa board and the method for quoting the opinions of the ulama.
Abstrak[Indonesia]:
Artikel ini dilatarbelakangi oleh fenomena dalam masyarakat tentang mekanisme beribadah ketika terjadi Covid-19. Pro kontra dalam praktik ibadah patut menjadi sorotan karena mengarah pada gesekan fisik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten, yakni melakukan analisis terhadap putusan yang dikeluarkan MUI yang berkaitan dengan ibadah pada masa Covid-19. Adapun hasilnya adalah fatwa yang dikeluarkan MUI melalui mekanisme yang sesuai kaidah istinbat hukum secara komprehensif, mulai dari sumber hukum dan metode pengambilan keputusan secara musyawarah serta mempertimbangkan situasi dan kondisi berlandaskan Âmaqashid al-syari’ah. Penelitian ini mengkaji secara komprehensif putusan MUI tentang mekanisme pelaksanaan ibadah pada masa pandemi serta ‘illat hukum yang melatarbelakanginya. Penelitian ini juga berfungsi sebagai sarana informatif dan edukatif tentang fleksibilitas hukum dalam Islam dan penerapannya. Peneliti selanjutnya bisa meneliti tentang kualitas hadis yang dijadikan dalil oleh dewan fatwa MUI serta metodologi pengutipan pendapat para ulama.
References
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu ’Abdullah. Shahih Al-Bukhari. 1st ed. t.t.: Dar Thauq wa al-Najah, 2002.
Al-Gazi, Muhammad Shidqi bin Ahmad bin Muhammad Ali Burnu Abu al-Haris. Al-Wajiz Fi Qawa’id Al-Fiqh Al-Kulliah. IV. Beirut: Muassasah al-Risalah, 1996.
Al-Hafid, Ibn Rusyd. Bidayah Al-Mujtahid Wa Nihayah Al-Muqtashid. Edited by Farid ’Abd al-’Azizi Al-Jindi. al-Qahirah: Dar al-Hadis, 2004.
Al-Jauziyah, Ibn Qayyim. I’lam Al-Muwaqqi’in ’an Rabb Al-’Alamin. Beirut: Dar al-Jalal, n.d.
Al-Khurasani, Ahmad bin al-Husain bin Ali bin Musa al-Khusraujirdi. Sya’b Al-Iman. 1st ed. al-Riyad: Maktabah al-Rusyd, 2003.
Al-Maliki, Abu Bakr Ahmad bin Marwan al-Dainuri. Al-Mujalasah Wa Jawahir Al-’Ilm. Beirut: Dar Ibn Hazm, 1998.
Al-Misri, Abu Muhammad ’Abdullah bin Wahab bin Muslim. Al-Jami’ Fi Al-Hadis. 1st ed. al-Riyad: Dar Ibn al-Jauzi, 1995.
Al-Naisaburi, Muslim bin al-hajjaj Abu al-Hasan al-Qusyairi. Shahih Muslim. Edited by Muhammad Fuad ’Abd Al-Baqi. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-’Arabi, n.d.
Al-Razzaq, Ahmad bin al-Syaikh Muhammad. Syarh Al-Qawa’id Al-Fiqhiyah. 2nd ed. Suriah: Dar al-Qalam, 1989.
Al-Siwasi, Kamal al-Din Muhammad bin ’Abd al-Wahid. Fath Al-Qadir. t.tp.: Dar al-Fikr, n.d.
Al-Syaibani, Abu ’Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin HIlal bin Asad. MUsnad Ahmad Bin Hanbal. 1st ed. t.t.: Muassasah al-Risalah, 2001.
Al-Syathibi, Ibrahim bin Musa bin Muhammad al-Lakhami. Al-Muwafaqat. t.t.: Dar Ibn ’Affan, 1997.
Al-Thabrani, Sulaiman bin Ahmad bin Ayub bin Mathir al-lakhami. Mu’jam Al-Kabir. Edited by Hamdi bin Majid Al-Salafi. 2nd ed. al-Qahirah: Maktabah Ibn Taimiyah, 1994.
Faried F. Saenong, Cucu Nurhayati, Rosita Tandos, Naif Abdan, Syahrullah Iskandar, Amiruddin Kuba, Zainal Abidin, A. Muid Nawawi, Mulyono Lodji, Mas’ud Halimin, Hamka Hasan, Saefuddin Zuhri, Hasanuddin. Fikih Pandemi, Beribadah Di Masa Wabah. Jakarta: Nuo Publishing, 2020.
Ibn Ma’bad, Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban bin Muadz . Al-Ihsan Fi Taqrib Shahih Ibn Hibban. 1st ed. Beirut: Muassasah al-Risalah, 1988.
Mandah, Abu ’Abdullah Muhammad bin Ishaq bin Yahya bin. Al-Iman Li Ibn Mandah. Edited by ’Ali bin Muhammad bin Nashir Al-Faqihi. 2nd ed. Beirut: Muassasah al-Risalah, n.d.
Mardani. Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Muhammad, Lahaji dan Nova Efenty. “Qaul Qadim Dan Qaul Jadid Imam Al-Syafi’i, Telaah Faktor Sosiologisnya.†Al-Mizan 11, no. 1 (2015).
MUI. “Fatwa MUI,†2020.
Qal’aji, Muhammad Ruwal. Mausu’ah Fiqh ’Umar Bin Khaththab. Kuwait: Maktabah al-Falah, n.d.
Rakhmadi, Arwin Juli. Kepustakaan Medik-Pandemik Di Dunia Islam. 1st ed. Medan: OIF UMSU, 2020.
Silfiah, Rossa Ilma. “Fleksibilitas Hukum Islam Di Masa Pandemi Covid-19.†Suloh:Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh 8, no. 2 (2020): 74–90.https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5188b1b2dfbd2/syarat-syarat-.
Winarno. “Dinamisasi Hukum Islam: Suatu Pendekatan Dalam Kerangka Metodologi Ushul Fiqh.†Nurani 16, no. 1 (2016): 99–116 ttp://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/354.